Rabu, 25 Desember 2013

Aturan Pemberian Nama Latin tumbuhan & Daftar Nama Latin Tumbuhan yang Sering Kita Jumpai

Aturan Pemberian Nama Latin atau "Nomenclatur Binomial" 

     Aturan pemberian nama latin atau nomeclatur binomial adalah sistem penamaan makhluk hidup dengan menggunakan bahasa latin di mana setiap makhluk hidup, baik Flora atau Tanaman dan Fauna atau Hewan, mendapatkan atau diberikan nama dalam dua kata bahasa latin. Kata yang pertama menunjukkan genus, sedangkan kata yang satu lagi menunjukkan species. Genus ditulis dengan huruf pertama huruf besar dan species huruf pertamanya adalah huruf kecil.

Aturan-aturan dalam pemberian nama binomium nomenclatur pada binatang dan tumbuh-tumbuhan adalah sebagai berikut :
  1. Setiap makhluk hidup memiliki nama spesies yang berbeda-beda dan tidak boleh sama.
  2. Nama genus hanya terdiri dari satu kata dan dimulai dengan huruf besar.
  3. Nama spesies boleh terdiri dari dua kata atau lebih dan dimulai dengan huruf kecil.
  4. Setiap makhluk hidup baik hewan dan tumbuhan memiliki nama ilmiah masing-masing.
  5. Penamaan ilmiah makhluk hidup menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan.
  6. Nama penemu spesies dapat mencantumkan namanya dibelakang nama speciesnya.

Nama Latin Tumbuhan yang Sering Kita Jumpai

berikut 100 nama latin tumbuhan yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari :


No Nama Umum Nama Latin
1 Akasia Acassia sp
2 Alang-alang Imperata cylindrica
3 Alpukat Persea americana
4 Anggrek Orcidaceae sp
5 Anggur Vitis vinifera
6 Apel Malus silveltris
7 Aren Arenga pinnata
8 Bakau Bruguiera conyugata
9 Bambu Batu Dendrocalamus strictus
10 Bandotan Ageratum conyzoides
11 Bawang Bombay Allium cepa
12 Bawang Merah Allium ascalonicum
13 Bawang Putih Allium sativum
14 Bayam Amaranthus sp
15 Bayam Cabut Amaranthus tricolor
16 Bengkuang Pachyrrhizus erosus
17 Cabai Capsicum annum
18 Cabai Besar Capsicum annuum var Grossum
19 Cabai Rawit Capsicum frutescens
20 Dadap Erythrina sp
21 Gandum Triticum aestivum
22 Jagung Zea mays
23 Jahe Croton argyratus
24 Jamur Tiram Pleurotus ostreatus
25 Jati Tectona grandis
26 Jeruk Citrus sp
27 Jeruk Bali Citrus x paradisi
28 Jeruk Keprok Citrus sp
29 Jeruk Nipis Citrus aurantifolia
30 Jeruk Purut Citrus hystrix
31 Kacang Vigna mungo
32 Kacang Kedelai Glycine max
33 Kacang Panjang Vigna sinensis
34 Kakao Thebroma cacao
35 Kaktus Opuntia sp
36 Kapas Gossypium hirsutum
37 Kapulaga Amomum cardamomum
38 Karet Havea brasiliensis
39 Kelapa Cocos nucifera
40 Kelapa Sawit Elaeis guineensis
41 Kenari Canarium commune / C. Avenue
42 Kencur Kaempferia galanga
43 Kubis Brassica oleraceae
44 Kunyit Curcuma domestica
45 Labu Cucurbita spp
46 Lada Piper nigrum
47 Mahoni Swietenia mahagoni
48 Mangga Mangifera indica
49 Manggis Garcinia mangostama
50 Mawar Rosa sp
51 Melati Jasminum sambac
52 Melinjo Gnetum gnemon
53 Mentimun Cucumis sativus
54 Nangka Artocarpus heterophyllus
55 Nilam Pogostemon cablin
56 Padi Oryza sativa
57 Padi Ketan Oryza glutinosa
58 Pakis haji Cycas rumphii
59 Palma Palmae sp.
60 Panili Vanilla planifolia
61 Pepaya Carica papaya
62 Pisang Musa paradisiaca
63 Sagu Metroxylon sago
64 Salak Salacca edulis
65 Seledri Apium graviolens
66 Sukun Artocarpus communis
67 Sadu Melia indica
68 Saga Hutan Adenanthera microsperma
69 Saga Manis Abrus precatorius
70 Sagu Metroxylon sago
71 Salada Air Nasturtium officinale
72 Salak Salacca edulis
73 Salam Eugenia aperculata
74 Salamandar Grevillea robusta
75 Salangi Samadera indica
76 Salix Salix sp
77 Sambiloto Andrographis paniculata
78 San chang Dillenia Pentagyna
79 Sancang Phemna microphylia
80 Sangitan Sambucus javanica
81 Sangket Basilicum polystachyon
82 Sangketan Heliotropium indicum
83 Sangkir Homonoia riparia
84 Sansevieria Lidah mertua Sansevieria trifasciata
85 Sansevieria Silindris Sansevieria cylindrica
86 Santigi Phempis acidula
87 Sapratu Sindora sumatrana
88 Saraka Saraca indica
89 Sawi Hijau Brassica campestris
90 Sawi Putih Brassica juncea
91 Sawo Zapota sp.
92 Tebu Saccharum officinale
93 Teh Camellia sinensis
94 Teki Cyperus roduntus
95 Terong Solanum melongenae
96 Tomat Lycopersicon esculentum
97 Ubi Jalar Ipomoea batata
98 Ubi Kayu Manihot utilisima
99 Wijen Sesamum indicum
100 Wortel Daucus carota

Referensi :
  • Dunia Dalam Layar Maya,"PENGERTIAN atau DEFINISI NOMENCLATUR BINOMIAL | ATURAN PEMBERIAN NAMA LATIN,"http://juprimalino.blogspot.com/2012/02/pengertian-atau-definisi-nomenclatur.html(diakses 26 Desember 2013 pada pukul 11.51 WIB)
  • Biologi Media Center,"Daftar Nama Latin Tumbuhan Disekitar Kita,"http://biologimediacentre.com/daftar-nama-latin-tumbuhan-di-sekitar-kita/(diakses tanggal 26 Desember 2013 pada pukul 12.09 WIB)
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi saya dan bagi kita semua.

Sabtu, 21 Desember 2013

Cabang Cabang Ilmu Biologi

Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan bidang-bidang sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Cabang-cabang ilmu biologi yakni sebagai berikut :

  • Aerobiologi – mempelajari partikel organik di utara
  • Agrikultur – mempelajari proses produksi hasil panen, dan lebih menekankan pada penerapannya
  • Anatomi – mempelajari bentuk dan fungsi tumbuhan, hewan, dan organisme lain (terutama manusia)
  • Arachnologi – mempelajari arachnida
  •  Astrobiologi – mempelajari evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan di alam semesta—juga disebut eksobiologi, eksopaleontologi, dan bioastronomi
  • Biofisika – mempelajari proses biologis dalam kerangka fisika, dengan menerapkan teori dan metode yang secara tradisional digunakan dalam ilmu fisika
  • Biogeografi – mempelajari persebaran spesies dalam konteks keruangan dan waktu
  • Bioinformatika – penggunaan teknologi informasi untuk meneliti, mengumpulkan, dan menyimpan data genomik atau data biologis lainnya
  • Biokimia – mempelajari reaksi kimia yang diperlukan kehidupan agar tetap berfungsi, biasanya pada tingkatan seluler
  • Biologi bangunan – meneliti lingkungan hidup di dalam ruangan
  • Biologi evolusioner – mempelajari asal usul dan nenek moyang spesies
  • Biologi integratif – mempelajari semua organisme
  • Biologi kelautan (atau oseanografi biologis) – mempelajari ekosistem , tumbuhan, hewan, dan kehidupan samudra lainnya
  • Biologi konservasi – mempelajari pelestarian, perlindungan, dan pemulihan lingkungan alam, ekosistem alam, vegetasi, dan margasatwa
  • Biologi lingkungan – mempelajari dunia alam secara keseluruhan atau dalam wilayah tertentu, terutama dampak manusia terhadapnya
  • Biologi molekuler – mempelajari biologi dan fungsi biologi dalam tingkatan molekuler, bertumpang tindih dengan biokimia
  • Biologi populasi – mempelajari sekelompok organisme, termasuk
    • Ekologi populasi – mempelajari dinamika dan kepunahan populasi
    • Genetika populasi – mempelajari perubahan frekuensi gen dalam populasi suatu organisme
  • Biologi perkembangan – mempelajari proses pembentukan organisme dari zigot
  • Biologi sel – meneliti sel sebagai satuan yang utuh, dan interaksi molekuler dan kimia yang terjadi di dalam sel
  • Biologi struktural – cabang biologi molekuler, biokimia, dan biofisika yang terkait dengan struktur molekuler makromolekul biologis
  • Biologi sintetis – mengintegrasi biologi dengan teknik; membuat fungsi biologis yang tidak ada di alam
  • Biomatematika (atau biologi matematis) – penelitian proses biologis secara kuantitatif atau matematis, dan lebih menekankan pada permodelan
  • Biomekanika – penelitian mekanika kehidupan yang lebih menekankan pada penerapan melalui prostetik atau ortotik. Bidang ini sering dianggap sebagai cabang kedokteran
  • Biomusikologi – mempelajari musik dari sudut pandang biologis
  • Bioteknologi – cabang biologi yang baru dan kadang-kadang kontroversial yang mempelajari manipulasi materi hidup, termasuk modifikasi genetik dan biologi sintetik
  • Botani – mempelajari tumbuhan
  • Ekologi – mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya
  • Embriologi – mempelajari perkembangan embrio (dari pembuahan hingga kelahiran)
  • Entomologi – mempelajari serangga
  • Epidemiologi – komponen penting dalam penelitian kesehatan, mempelajari faktor yang memengaruhi kesehatan suatu populasi
  • Epigenetik – mempelajari perubahan ekspresi gen atau fenotip seluler yang diakibatkan oleh mekanisme selain perubahan rangkaian ADN
  • Etologi – mempelajari perilaku hewan
  • Farmakologi – mempelajari persiapan, penggunaan, dan pengaruh obat-obatan
  • Fisiologi – mempelajari cara kerja organisme hidup serta organ-organnya
  • Fitopatologi – mempelajari penyakit pada tumbuhan (juga disebut patologi tumbuhan)
  • Genetika – mempelajari gen dan pewarisan
  • Hematologi – mempelajari darah dan organ pembentuk darah
  • Herpetologi – mempelajari reptil dan amfibi
  • Histologi – mempelajari sel dan jaringan, cabang mikroskopik anatomi
  • Iktiologi – mempelajari ikan
  • Kriobiologi – mempelajari pengaruh suhu yang rendah terhadap kehidupan
  • Limnologi – mempelajari perairan di daratan
  • Mamalogi – mempelajari mamalia
  • Mikrologi – meneliti organisme mikroskopik (mikroorganisme) dan interaksinya dengan kehidupan lainnya
  • Mikologi – mempelajari fungi
  • Neurobiologi – mempelajari sistem saraf, termasuk anatomi, fisiologi, dan patologinya
  • Onkologi – mempelajari proses kanker
  • Ornitologi – mempelajari burung
  • Paleontologi – mempelajari fosil dan bukti geografis kehidupan prasejarah
  • Patobiologi atau patologi – meneliti penyakit, seperti penyebab, proses, ciri, dan perkembangannya
  • Parasitologi – mempelajari parasit dan parasitisme
  • Penelitian biomedis – meneliti tubuh manusia yang sehat dan sakit
  • Psikobiologi – mempelajari dasar psikologi secara biologis
  • Sosiobiologi – mempelajari dasar sosiologi secara biologis
  • Teknik biologis – mempelajari biologi dari sudut pandang teknik dan lebih menekankan pada pengetahuan terapan. Bidang ini terkait dengan bioteknologi
  • Virologi – mempelajari virus dan agen yang seperti virus
  • Zoologi – mempelajari hewan, termasuk klasifikasi, fisiologi, perkembangan, dan perilaku (cabang meliputi entomologi, etologi, herpetologi, iktiologi, mamalogi, dan ornitologi)

Selasa, 17 Desember 2013

Pengertian dan Sejarah Biologi

Pengertian Biologi

Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya. Ilmu biologi modern sangat luas dan eklektik, serta terdiri dari berbagai macam cabang dan subdisiplin. Namun, meskipun lingkupnya luas, terdapat beberapa konsep umum yang mengatur semua penelitian, sehingga menyatukannya dalam satu bidang. Biologi biasanya mengakui sel sebagai satuan dasar kehidupan, gen sebagai satuan dasar pewarisan, dan evolusi sebagai mekanisme yang mendorong terciptanya spesies baru. Selain itu, organisme diyakini bertahan dengan mengonsumsi dan mengubah energi serta dengan meregulasi keadaan dalamnya agar tetap stabil dan vital.

Subdisiplin biologi didefinisikan berdasarkan skala organisme yang dipelajari, jenis organisme yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk mempelajarinya: biokimia mempelajari kimia kehidupan; biologi molekuler terkait dengan interaksi antar molekul biologis; botani mempelajari biologi tumbuhan; biologi seluler meneliti satuan dasar semua kehidupan, yaitu sel; fisiologi mempelajari fungsi fisik dan kimia jaringan, organ, dan sistem organ suatu organisme; biologi evolusioner meneliti proses yang menghasilkan keanekaragaman hayati; dan ekologi mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya. 

Sejarah

Istilah biologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani βίος, bios, yang berarti "kehidupan", dan akhiran -λογία, -logia, yang artinya "ilmu." Bentuk Latin dari kata tersebut (biologi) pertama kali digunakan oleh Linnaeus (Carl von Linné) dalam karyanya yang berjudul Bibliotheca botanica pada tahun 1736. Kata tersebut dipakai lagi pada tahun 1766 oleh Michael Christoph Hanov dalam tulisannya yang berjudul Philosophiae naturalis sive physicae: tomus III, continens geologian, biologian, phytologian generalis. Terjemahan bahasa Jermannya, yaitu Biologie, pertama kali muncul dalam terjemahan karya Linnaeus pada tahun 1771. Pada tahun 1797, Theodor Georg August Roose menggunakan istilah tersebut dalam pendahulu bukunya yang bertajuk Grundzüge der Lehre van der Lebenskraft. Karl Friedrich Burdach pada tahun 1800 memakai istilah ini dalam arti yang lebih sempit, yaitu penelitian manusia dari sudut pandang morfologis, fisiologis, dan psikologis (Propädeutik zum Studien der gesammten Heilkunst). Istilah biologi dalam pengertian modern baru muncul dalam buku Biologie, oder Philosophie der lebenden Natur (1802–22) yang ditulis oleh Gottfried Reinhold Treviranus. Di dalam buku tersebut tertulis :



"Objek penelitian kami adalah berbagai macam bentuk dan perwujudan kehidupan, keadaan dan hukum yang mengatur fenomena tersebut, serta penyebabnya. Ilmu yang terkait dengan objek tersebut kami sebut biologi [Biologie] atau doktrin kehidupan"

walaupun biologi modern merupakan perkembangan yang relatif baru, ilmu yang terkait sudah dipelajari dari masa lampau. Filsafat alam dapat ditemui di peradaban Mesopotamia, Mesir, India, dan Cina. Namun, asal usul dan pendekatan biologi modern berasal dari masa Yunani Kuno. Walaupun penelitian kedokteran dapat ditilik ke masa Hippocrates (ca. 460 SM – ca. 370 SM), Aristoteles (384 SM – 322 SM) adalah tokoh yang paling berjasa dalam mengembangkan biologi. Salah satu karya terpentingnya adalah Historia Animalium dan beberapa karya lain yang menunjukkan cara pandang seorang peneliti alam, serta karya-karya empirisnya yang mencoba mempelajari sebab-akibat biologis dan keanekaragaman hayati. Penerus Aristoteles di Lyceum, yaitu Theophrastus, menulis buku-buku tentang botani yang berpengaruh hingga ke Abad Pertengahan.

Ilmuwan Islam abad pertengahan yang mempelajari biologi meliputi al-Jahiz (781–869), Ad-Dinawari (828–896), yang menulis tentang botani, dan ar-Razi (865–925), yang menulis tentang anatomi dan fisiologi. Kedokteran dipelajari berdasarkan tradisi filsuf Yunani, sementara ilmu alam sangat dipengaruhi oleh pemikiran Aristoteles, terutama perihal hierarki kehidupan.

Biologi mulai berkembang pesat setelah Antony van Leeuwenhoek memperbaiki mikroskopnya. Berkatnya, spermatozoa, bakteri, infusoria, dan berbagai macam kehidupan mikroskopik lain berhasil ditemukan. Penyelidikan yang dilakukan oleh Jan Swammerdam membangkitkan ketertarikan terhadap bidang entomologi dan membantu mengembangkan teknik pembedahan dan pewarnaan (staining) mikroskopik.

Kemajuan mikroskop juga sangat memengaruhi pemikiran tentang biologi. Pada awal abad ke-19, sejumlah ahli biologi mulai menyadari pentingnya konsep sel. Kemudian, pada tahun 1838, Schleiden dan Schwann mulai menganjurkan gagasan (yang kini diterima secara luas) bahwa satuan dasar organisme adalah sel dan masing-masing sel memiliki karakteristik kehidupan, walaupun mereka menentang gagasan bahwa semua sel berasal dari pembagian sel lain. Akan tetapi, berkat karya Robert Remak dan Rudolf Virchow, pada tahun 1860-an sebagian besar ahli biologi menerima ketiga hal tersebut yang kini disebut teori sel.

Sementara itu, taksonomi dan klasifikasi menjadi pusat perhatian sejarawan alam. Carl Linnaeus menerbitkan taksonomi dasar pada tahun 1735 (berbagai macam variasi telah digunakan semenjak itu), dan pada tahun 1750-an memperkenalkan nama ilmiah untuk spesies. Georges-Louis Leclerc, Comte de Buffon, menganggap spesies sebagai kategori buatan dan menyatakan bahwa kehidupan dapat berubah—bahkan mengusulkan kemungkinan adanya nenek moyang bersama. Walaupun menentang teori evolusi, Buffon merupakan tokoh penting dalam sejarah pemikiran evolusi; karyanya memengaruhi teori evolusi Lamarck dan Darwin.

Pemikiran evolusioner dapat ditilik kembali ke karya Jean-Baptiste Lamarck. Ia menyatakan bahwa evolusi merupakan hasil dari tekanan lingkungan terhadap properti suatu hewan, yang berarti semakin sering suatu organ digunakan, semakin kompleks dan efisien organ itu, sehingga membuat hewan teradaptasi dengan lingkungan. Lamarck juga meyakini bahwa sifat yang didapat ini dapat diturunkan ke generasi berikutnya, yang akan terus mengembangkan dan menyempurnakannya. Namun, hipotesis ini kini ditolak, dan baru pada akhir abad ke-19 Charles Darwin berhasil merumuskan teori evolusi berdasarkan seleksi alam dengan menggabungkan pendekatan biogeografis Humboldt, geologi Lyell, tulisan Malthus tentang pertumbuhan populasi, dan keahlian morfologis serta pengamatannya sendiri di alam; penalaran dan bukti yang mirip juga membuat Alfred Russel Wallace mencapai kesimpulan yang sama. Meskipun banyak ditentang oleh agamawan, teori Darwin diterima oleh komunitas ilmiah dan segera menjadi aksioma dasar dalam ilmu biologi.

Struktur ADN

Pada tahun 1940-an dan awal tahun 1950-an, penelitian berhasil membuktikan bahwa asam deoksiribonukleat (ADN) merupakan komponen kromosom yang mengandung satuan pewarisan yang kini disebut gen. Pemusatan perhatian pada model organisme baru seperti virus dan bakteri serta penemuan struktur untai ganda ADN pada tahun 1953 menandai jalannya peralihan ke masa genetika molekuler. Kode genetik berhasil dipecahkan oleh Har Gobind Khorana, Robert W. Holley dan Marshall Warren Nirenberg setelah memahami bahwa ADN mengandung kodon. Akhirnya, Proyek Genom Manusia diluncurkan pada tahun 1990 dengan tujuan untuk memetakan semua genom manusia DNA. Proyek ini selesai pada tahun 2003, dan merupakan langkah pertama dalam menggabungkan pengetahuan biologi dengan definisi tubuh manusia dan organisme lain secara fungsional dan molekuler.

Keyword : Biologi, sejarah biologi, biologi modern, ADN, ilmuwan biologi
Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi