Jumat, 11 Juli 2014

Proses Sintesis Protein

Sintesis protein adalah proses pembentukan protein yang terjadi di dalam sel. Bahan bahan yang diperlukan dalam proses ini yaitu 20 macam asam amino sebagai bahan dasar dalam proses sintesis protein, ATP (Adenosin TriPhosphate) sebagai sumber energi, Enzim polimerase untuk membuka pita double helix, enzim aminoasil untuk mengikat asam amino. Proses ini terdiri dari 2 tahap yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi.
 
Tahap transkripsi merupakan proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA menjadi molekul RNA.transkripsi ini merupakan proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat genetik yang nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Transkripsi berlangsung di dalam inti sel (nukleus) atau di dalam matriks pada mitokondria dan plastida.

Langkah transkripsi berlangsung sebagai berikut : 
  1. Sebagian rantai DNA membuka, kemudian disusul oleh pembentukan rantai RNA-d. Rantai DNA   yang mencetak RNA-d disebut rantai sense/template. Pasangan rantai sense yang tidak mencetak RNA-d disebut rantai antisense.
  2. Pada rantai sense DNA didapati pasangan tiga basa nitrogen (triplet) yang disebut kodogen. Triplet ini akan mencetak triplet pada rantai RNA-d yang disebut kodon. Kodon inilah yang disebut kode genetika yang berfungsi mengkodekan jenis asam amino tertentu yang diperlukan dalam sintesis protein.
  3. Setelah terbentuk, RNA-d keluar dari inti sel melalui pori-pori membran inti menuju ke ribosom dalam sitoplasma. 
  4. Untuk setiap satu molekul protein yang dibentuk akan selalu dimulai dengan kodon inisiasi atau kodon start yaitu AUG yang mengkodekan asam amino metionin. Jika satu molekul protein telah terbentuk akan selalu diakhiri dengan tanda berupa kodon stop atau kodon terminasi, yaitu UGA, UAA, atau UAG

Tahap translasi, Setelah RNA-d keluar dari dalam inti, selanjutnya ia bergabung dengan ribosom dalam sitoplasma. Langkah berikutnya adalah penerjemahan kode genetik (kodon) yang dilakukan oleh RNA-t. Caranya, ARNt akan mengikat asam amino tertentu sesuai yang dikodekan oleh kodon, lalu membawa asam amino tersebut dan bergabung dengan RNA-d yang telah ada di ribosom. Langkah tersebut dilakukan secara bergantian oleh banyak RNA-t yang masing-masing mengikat satu jenis asam amino yang lain. 

Setelah asam amino dibawa RNA-t bergabung dengan RNA-d di ribosom, selanjutnya akan terjadi ikatan antar asam amino membentuk polipeptida. Protein akan terbentuk setelah berlangsung proses polimerisasi.


Rangkuman dari proses sintesis protein



Bahan bahan yang diperlukan :

1.     Bahan dasar    :

·         20 macam asam amino

2.      Bahan lain       :

·         ATP (Adenosin Triphosphate) sebagai sumber energi.
·         Enzim polimerase untuk membuka pita double helix.
·         Enzim aminoasil untuk mengikat asam amino.
Tahapan :
1.      Transkripsi
2.      Translasi

Tempat berlangsung :
1.      Didalam inti sel (Nukleus) proses transkripsi
2.      Pada sitoplasma proses translasi

Pengendali (pemberi perintah)            : DNA
Pembawa perintah                               : RNA-d
Pelaksana                                            : RNA-t dan Ribosom


semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
jika ada pertanyaan ataupun kurang jelas, dapat bertanya di kolom komentar.

Minggu, 12 Januari 2014

Elysia chlorotica : Siput yang bisa melakukan fotosintesis

Selama ini kita telah memahami bahwa organisme autotrof yang mampu menyusun bahan organik melalui proses fotosintesis adalah tumbuhan. Hewan dan manusia hidup secara heterotrof sehingga tidak bisa melakukan proses tersebut. Karena itu hewan dan manusia mengambil bahan organik untuk makanan dari tumbuhan.

Namun konsep tersebut tidak berlaku bagi hewan yang termasuk siput laut atau dalam bahasa latinnya Elysia chlorotica, karena meskipun termasuk hewan ternyata  siput laut ini memiliki klorofil yang bisa digunakan untuk melakukan fotosintesis. Inilah hewan bersel banyak yang mampu berfotosintesis!

Jika kita perhatikan, tubuh siput itu secara alamiah berbentuk mirip lembaran daun dengan permukaan yang lebar. Ini sangat efektif untuk menangkap lebih banyak cahaya yang diperlukan dalam fotosintesis.

Sydney Pierce, pakar biologi dari Universitas South Florida di Tampa yang telah mempelajari mahluk unik tersebut selama 20 tahun mengatakan bahwa siput laut ini tinggal di rawa-rawa air asin di New England, Kanada. Diduga, hewan tersebut "mencuri" gen untuk menghasilkan pigmen hijau (klorofil) atau kloroplas dan dipakai untuk melakukan fotosintesis. Dengan cara ini ia mampu memanfaatkan cahaya matahari untuk membentuk bahan organik sebagai sumber makanan, sehingga hewan ini tak perlu makan untuk mendapatkan energi. Persis seperti tumbuhan.

Pierce mengumpulkan sejumlah hewan tersebut dan menyimpannya di akuarium selama berbulan-bulan. Asal diberi cahaya selama 12 jam sehari, mereka bisa bertahan hidup tanpa makan! Wow!

Untuk mengetahui apakah siput ini benar-benar membentuk klorofil sendiri, para peneliti menggunakan pelacak radioaktif untuk memastikan bahwa siput-siput ini benar-benar menghasilkan klorofil, dan bukan ‘mencurinya’ dari pigmen klorofil alga. Ternyata, siput-siput ini mampu mengintegrasikan materi genetika dengan sangat sempurna sehingga sifat ini bisa diturunkan pada generasi selanjutnya.

Anak-anak siput yang sudah "mencuri" gen juga bisa menghasilkan klorofil sendiri, walaupun mereka tak bisa berfotosintesis sebelum mereka makan cukup alga hingga bisa "mencuri" banyak kloroplas.

Berikut foto foto dari siput laut (Elysia chlorotica) :







source : http://biologimediacentre.com/elysia-chlorotica-siput-yang-bisa-melakukan-fotosintesis/

Foto foto yang Menakjubkan dari Hasil Scaning Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

Pada zaman modern ini mikroskop elektron berhasil menampakkan sisi lain ini dunia mikroskopis menjadi sebuah citra luar biasa yang belum pernah kita lihat sebelumnya melalui sebuah foto, Ada banyak foto menakjubkan yang membuat kita tercengang melihatnya. Berikut adalah "Foto Foto Hasil Scaning dari Mikroskop Elektron yang Sangat Menakjubkan"



Sel sel kanker ginjal yang sedang membelah


Sel kanker paru paru yang sedang membelah


Sel dendritik (biru) dan limfosit T (pink). Ini adalah 2 jenis sel yang ikut bertanggung jawab dalam sistem imunitas.


Bakteri TBC (Mirobacterium tuberculosis)


Escherichia coli


Beginilah komposisi darah penderita leukemia. Perhatikan bahwa jumlah sel darah putih (bulat pink) meningkat jauh lebih banyak dari normalnya (foto bawah)


Sel darah merah (eritrosit) normal. Bulat pink adalah sel darah putih (leukosit)


Foto sebuah sel kanker servix (leher rahim)


Foto jaringan tulang keras (osteon)


Sel fibroblast (sel calon fibrosit), merupakan sel-sel yang membentuk sistem sitoskeleton/kerangka sel (serat warna kuning)


Foto kepala lalat buah (Drosophilla melanogaster). Lalat ini banyak digunakan dalam penelitian genetika


Ekor lalat


Mata facet lalat


Kepala lalat

Eritrosit yang menggumpal saat pembekuan darah. Sel-sel eritrosit digumpalkan oleh benang fibrin (warna coklat)


Eritrosit manusia berbentuk bikonkaf


Jaringan lemak (adiposa) yang disimpan di bawah kulit


Rambut yang patah


Sisik hiu dari jenis plakoid


Sebuah sperma sedang berusaha menembus ovum


Trichoma (rambut kelenjar) pada daun yang merupakan modifikasi sel-sel epidermis


Streptococcus pneumoniae, bakteri penyebab radang paru-paru (pneumonia)


Luka borok. Bagian merah adalah jaringan yang luka. Di sekelilingnya adalah darah kering yang membeku


Permukaan lidah manusia


Bentuk dari kristal salju


Penampang potongan melintang kulit sehat dari payudara. Lapisan paling atas adalah stratum corneum (merah), yang dibentuk oleh sel-sel mati. Pada lapisan dermis (pink) terdapat kapiler darah. Di bawah lapisan dermis adalah lapisan subkutan yang umumnya berisi lemak


Pembentukan sel sperma di tubulus seminiferus pada testis. Tiap sperma memiliki kepala (orange dan hijau) yang membawa materi genetik saat fertilisasi dengan sel telur. Bagian ekor (biru) berfungsi untuk pergerakan sperma.


Batu ginjal


Sel fotoreseptor pada retina. Sel batang (kuning) dan sel kerucut (hijau) dan lapisin inti sebelah luar (ungu)


Sel kanker payudara


Kapiler darah yang robek


Penampang melintang daun. Secara urut jaringan dari bagian atas adalah: epidermis atas, palisade (hijau),spons, tulang daun (hijau di tengah), dan epidermis bawah. Pada epidermis bawah sering termodifikasi menjadi stomata.


Sel calon (stem cells) darah janin


Permukaan buah strawberi


Bulu mata yang tumbuh dari permukaan kulit manusia


Kristal kalsium fosfat


Referensi :
  • Wikipedia,"Mikroskop Elektron",http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_elektron(diakses pada tanggal 12 Januari 2014 pada pukul 19.37 WIB)
  • Biologi Media Centre,"Foto foto hasil scaning mikroskop elektron",http://biologimediacentre.com/foto-foto-hasil-scanning-mikroskop-elektron/(diakses pada tanggal 12 Januari 2014 pada pukul 19.40 WIB)
  • EXACT 2's BLOG,"Foto-Foto Hasil Scanning Mikroskop Elektron: Sel dan Jaringan Makhluk Hidup 1",http://exact2sman3.blogspot.com/2011/06/foto-foto-hasil-scanning-mikroskop.html(diakses pada tanggal 12 Januari 2014 pada pukul 21.36 WIB)
  • LePaK SiNi,"Gambar Menarik Hasil Scanning Electron Microscope (SEM),"http://foren-6.blogspot.com/2011/02/gambar-menarik-hasil-scanning-electron.html"(diakses pada tanggal 12 Januari 2014 pada pukul 22.11 WIB)

Jumat, 03 Januari 2014

Pertumbuhan dan Perkembagan Pada Tumbuhan

Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.

Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.

Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.

Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.

Perkecambahan hipogeal













Perkecambahan epigeal


















pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Primer

pertumbuhan primer merupakan proses aktivitas sel-sel meristem yang menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang. pertumbuhan primer terjadi pada embrio, ujung batang, dan ujung akar.
berdasarkan aktivitasnya daerah pertumbuhan pada ujung akar dan ujung batang di belakang sistem apikal dibedakan menjadi tiga daerah yaitu sebagai berikut :
Sumber : wandylee.wordpress.com
  • Daerah pembelahan sel, sel-sel di daerah ini aktif membelah, dan sifatnya tetap meristematik, daerah ini biasanya terdapat di bagian ujung akar.
  • Daerah pemanjangan sel, merupakan daerah yang sel-selnya mengalami penambahan volume sehingga akan cepat memanjang. Daerah ini terletak di belakang daerah pembelahan.
  • Daerah diferensiasi, merupakan daerah-daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus.






2. Pertumbuhan Sekunder

    Setelah mengalam pertumbuhan primer selanjutnya tumbuhan akan mengalami pertumbuhan sekunder. Pertumbuahan sekunder merupakan aktivitas kambium (titik tumbuh sekunder) yang membentuk xilem dan floem sekunder. Pertumbuhan ini biasanya terjadi pada tumbuhan Gymnospermae dan Dicotyledoneae. Pada pertumbuhan sekunder yang aktif membelah adalah sel-sel meristem yang terdapat pada kambium.Sel-sel tersebut akanmelakukan pembelhan secara radial, yaitu pembelahan sel yang terdapat di sekitar xilem mengarah ke dalam dan sel-sel yang terdapat di sekitar floem mengarah ke luar. Akibat dari aktivitas tersebut maka terbentuk xilem sekunder dan floem sekunder.sehingga pertumbuhan jaringan ini akam membentuk formasi melingkar yang disebur lingkaran tahunan (annula ring).

3. pertumbuhan Terminal

    Pertumbuhan terminal terjadi pada ujung akar dan ujung batang. pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji ang sedang aktif tumbuh terdapat tiga daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan, yaitu sebagai berikut:
  • Daerah Pembelahan (Daerah Meristematik) :  merupakan daerah yang paling ujung. Pada daerah ini terutama terjadi pembentukan sel-sel baru melalui pembelahan     sel. Sel-sel di daerah pembelahan memiliki inti sel yang relatif besar, berdinding sel tipis, dan aktif membelah diri. Daerah pembelahan disebut pula daerah     meristematik.
  • Daerah Pemanjangan : daerahini  merupakan hasil pembelahan sel-sel meristem di daerah pembelahan. Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar     ukurannya sehingga membentuk daerah pemanjangan. Sel-sel pada daerah ini lebih besar dibandingkan dengan sel-sel pada daerah meristem.
  • Daerah Diferensiasi : daerah ini terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini telah mengalami diferensiasi. Artinya sel-sel telah berubah bentuk sesuai fungsinya. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, empulur, xilem dan floem. Sebagian sel lagi mengalami diferensiasi menjadi jaringan parenkim (jaringan dasar), jaringan penunjang seperti kolenkim dan sklerenkim. Dengan terjadinya diferensiasi sel maka terbentuklah berbagai jaringan tumbuhan.
 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuha dan Perkembangan pada Tumbuhan 

1. Faktor Dalam (Internal)
a. Gen : Gen merupakan rua DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) yang mengkode suatu sifat makhluk hidup. didalam gen terkandung faktor yang dapat diturunkan dari induk pada keturunannya. Dengan kata lain gen mengatur pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang dikendalikan

b. Hormon Tumbuhan (Fitohormon) : Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan. Berikut ini adalah macam-macam hormon pada tumbuhan beserta fungsinya: 
  • Auksin : Auksin adalah senyawa asam aseta dengan gugus indol beserta derivatnya.Pusat pembentukan auksin adalah ujung koleoptil (pucuk tumbuhan).Jika terkena sianr matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa yang menghambatpertumbuhan. Hal ini menuyebabkan batang akanmembengkok kearah datangnya cahaya, karenabagianyang tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih cepat daripada bagian yang terkena cahaya
    Fungsi auksin adalah :
    - mengembangkan sel-sel sehingga sel bertambah panjang
    - merangsang pembentukan bunga dan buah
    - mempercepat terjadinya diferensiasi di daerah meristem sehingga mempergiat kambium
    membentuk sel-sel baru
    Asam Indol Aseta (AIA) adalah zat tumbuh sintetik yang bermanfaat untuk pertanian. Asam Indol asetat dapat merangsang partenokarpi yaitu tanaman yang menghasilkan buah tanpa adanya penyerbukan dan pembuahan.
  • Giberelin : Giberelin adalh suatu zat yang mempunyai sifat seperti auksin. Giberelin diperoleh dari jamur Gibeberella fujikuori atau Fusarium moniliformae
    Fungsi Giberelin adalah :
    - mempercepat pertumbuhan
    - membuat tanaman berbunga sebelum waktunya
    - membuat tanaman menjadi lebih tinggi dari normal
    - membuat buah terbentuk tanpa penyerbukan
  • Sitokinin : Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang berfungsi mirip atu sama lain. Sitokinin yang pertama ditemukan adalah kinetin. Zat yang berfungsi mempergiat pembelahan sel dan mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar. Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.
  • Asam Absisat : Asam absisat adalah hormn yang menghambat pertumbuhan tanaman, yaitu dengan mengurangi pembelahan sel maupun pembesaran selataupun keduanya. Secara umum fungsi dari asam absisat adalah sebagai berikut : 
    - menghambat pembelahan dan pemanjangan sel
    - membantu peluruhan atau gugurnya daun pada musim kering
    - mempertahankan tumbuhan dari tekanan lingkungan yang buruk, misalnya kekurangan air yaitu dengan cara dormansi (menunda pertumbuhan)
    - merangsang penutupan mulut daun (stomata) pada musim kering.
  • Asam traumalin : Asam traumalin merupakan hormon yang merangsang pembelahan sel-sel di bagian tibuh tumbuhan yang mengalami kerusakan atau luka. Sehingga bagian tumbuhan terluka akan tertutup. Kemampuan ini disebut resitusi atau regenaerasi. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
  • Kalin : Kalin Pada tumbuhan hormon yang mempengaruhi pembentukan organ disebut kalin. Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan atas ;
    - rhizokalin mempengaruhi pembentukan akar
    - kaulikalin mempengaruhi pembentukan batang
    - filokalin mempengaruhi pembentukan daun
    - antokalin mempengaruhi pembentukan bunga
  • Etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis. Selain berperan dalam pematangan buah , etilen juga dapat menyebabkan pertmbuhan batang menjadi tebaldn kukuh untuk menahan pengaruh angin.
2. Faktor Luar (Eksternal)
a. Cahaya : Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.

Pot kiri adalah perkecambahan normal, sedangkan sebelah kanan perkecambahan yang mengalami etiolasi
Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.

Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu:
  • Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
  • Tumbuhan berhari sedang (midleday plant) : tumbuhan yang akan berbunga jika mendapat penyinaran 12 jam sehari. contohnya : tebu dan kacang.
  • Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
  • Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.
b. Air : air merupakan bagian terbesar yang menyusun makhluk hidup, termasuk tumbuhan. Tumbuhan tidak mungkin hidup tampa air. Pada tumbuhan air berfungsi antara lain untuk fotosisntesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, pelarut universal dalam perkembangan dan pertmbuhan tumbuhan, menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di alam tanah, menjaga kelembapan, membantu perkecambahan biji, dan secara tidak langsung air mempengaruhi laju reaksi metabolisme.

c. Suhu : Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak,  dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif. Suhu optimum adalah suhu yang paling baik untuk pertumbuhan (10C-38C). Suhu terendah dimana tumbuhan masih dapat tumbuh disebut Suhu minimum dan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh disebut suhu maksimum.

d. Nutrisi (Nutrien) : Nutrisi atau makanan diperlukan oleh setiap makhluk hidup. salah satu fungsi nutrisi adalha sebagi sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai komponen sel. Biasanya tumbuhan mengambil nutrisi dalam bentuk ion dan beberapa diambil dari udara.

e. Kelembapan : Kelembapan udara mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap tumbuhan, sampai batas tertentu, tanah dan udara yang lembap berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Semakin tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya. 


Referensi :
  • Biologi Media Center,"Pertumbuhan dan Perkembangan (1) : Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan,"http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/(diakses tanggal 03 Januari 2014 pada pukul 23.50 WIB)
  • Inspirasiku,"Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan,"http://ahapidin.blogspot.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan.html(diakses tanggal 04 Januari 2014 pada pukul 01.35 WIB)
  • IPA_Spenli,"Pertumbuha dan Perkembangan Makhluk Hidup,"http://ipaspenli.blogspot.com/2009/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-makhluk.html(diakses tanggal 04 januari 2014 pada pukul 00.10 WIB)
ormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan. - See more at: http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/#sthash.2P8aiSMF.dpuf
ormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan. - See more at: http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/#sthash.2P8aiSMF.dpuf